MATEMATIKA DALAM ALQURAN
Dalam pembahasan tugas pendidikan agama kali
ini,saya akan menjelaskan tiga materi dari sekian banyak materi matematika yang
terdapat dalam ayat alquran diantaranya yaitu Teori Himpunan,Teori Vektor,dan
Teori perkalian.
1. Teori Himpunan
Teori himpunan
merupakan bidang matematika yang mengkaji himpunan (set), yakni kumpulan
(koleksi) dari objek-objek yang terdefinisi dengan jelas (well defined).
Makna “objek” dalam definisi tersebut dapat berupa obyek nyata dan abstrak.
Adapun makna “terdefinisi dengan jelas” adalah ciri, sifat, atau syarat objek
yang dimaksud harus jelas dan dapat ditentukan (Abdussakir : 2009 hal.4). Ciri,
sifat, atau syarat objek tersebut merupakan prinsip keanggotaan dalam suatu
himpunan. Misalnya saja, kumpulan
hewan berkaki empat,kumpulan planet-planet,dan lain sebagainya. Obyek-obyek
yang dimaksud dalam contoh tersebut sudah jelas, yakni hewan yang memiliki
jumlah kaki sebanyak empat, seperti kuda, domba, panda, beruang, begitupun
dengan planet-planet,seperti
merkurius,venus,mars,jupiter,saturnus,uranus,neptunus dan lain sebagainya.
Meskipun secara
keilmuan teori himpunan disampaikan oleh seorang yahudi, namun pada
dasarnya secara rasional Al-Qur’an telah menyiratkan ide mengenai prinsip
himpunan tersebut. Misalnya dalam Al-Quran surat Al-Fathir ayat 1 :
Artinya : Segala puji bagi Allah Pencipta langit
dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua,
tiga, dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dalam ayat di
atas, dijelaskan sekelompok makhluk yang disebut malaikat. Dalam kelompok
malaikat tesebut terdapat malaikat yang memiliki dua sayap, tiga sayap, atau
empat sayap. Ketiga kelompok malaikat tersebut syaratnya sudah sangat jelas
meskipun malaikat merupakan makhluk yang abstrak, yakni malaikat dengan
jumlah sayap yang sama.
Selanjutnya, dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 45 :
Artinya : Dan Allah telah menciptakan semua jenis
hewan dari air, Maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya
dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan
dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Dalam ayat di
atas dijelaskan sekumpulan makhluk yang disebut binatang. Dalam kelompok
binatang tersebut ada sekelompok yang berjalan tanpa kaki, dengan dua kaki,
empat, atau bahkan lebih sesuai dengan yang dikehendaki oleh Allah SWT.
Kelompok binatang-binatang tersebut juga dapat didefinisikan secara
jelas, yakni binatang dengan jumlah kaki yang sama.
Dalam Al-Qur’an
surat Al-Fathir ayat 1 dan An-Nur ayat 45 itulah terdapat konsep matematika,
yaitu kumpulan objek-objek yang didefinisikan secara jelas. Teori inilah yang
dalam matematika dinamakan dengan Teori Himpunan.
2. Teori Vektor
Vektor
merupakan besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti perpindahan
(displacement), kecepatan, gaya, dan percepatan (Murray, 1999:1). Berdasarkan
tinjauan siding kajian geometri, secara umum suatu besaran vector dapat
digambarkan dengan menggunakan ruas garis berarah. Panjang dari ruas garis
merupakan panjang vektor atau besar vector, sedangkan arah dari peubah
merupakan petunjuk arah vector.
Tidak berbeda
dengan teori – teori sebelumnya, vector diisyaratkan dalam beberapa surat dalam
Al-Qur’an. Surat pertama yang mengisyaratkannya adalah surat Ar-Rum ayat 20 :
Artinya : Dan
di antara tanda – tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah,
kemudian tiba – tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.
Ayat tersebut
menunjukan siklus awal kehidupan, yakni diciptakannya manusia oleh Allah SWT,
yang seiring berjalannya waktu akan mengalami perkembangan. Dari ayat tersebut,
siklus awal kehidupan diibaratkan sebagai sebuah titik pangkal, dan
perkembangannya dimisalkan sebagai suatu ruas garis yang berarah. Jika ada
titik awal, maka menurut hukum alam pastilah ada suatu titik akhir. Titik akhir
kehidupan adalah kematian yang peluangnya sempurna, yakni 1. Jika kehidupan
diibaratkan suatu titik pangkal, maka kematian adalah akhir atau ujung dari
ruas garisnya. Allah berfirman dalam surat Al-Mu’minun ayat 15 :
Artinya:Kemudian , sesudah itu, sesunggunya kamu sekalian
benar-benar akan mati.
Untuk menunjukan konsep nilai (besar) yang dimiliki
oleh suatu vector, Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 :
Artinya : Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Berdasarkan
ayat tersebut, maka dapat dimaknai bahwa dalam sepanjang perjalanan hidupnya,
tingkat kemuliaan seseorang tergantung pada ketaqwaannya. Semakin seseorang
bertaqwa kepada Allah, maka dia akan semakin dimuliakan oleh-Nya. Kode ini
dapat ditarik suatu konsep nilai untuk suatu vector.
Dalam tinjauan
Al-Qur’an, segala hal yang ada di dunia ini bukanlah suatu kebetulan semata.
Semuanya telah menjadi ketetapan yang telah ditentukan oleh Allah SWT, termasuk
di dalamnya adalah mengenahi ilmu matematika. Banyak sekali prinsip – prinsip
dasar matematika yang diisyaratkan oleh Allah SWT secara ghaib (tersirat) dalam
Al-Qur’an. Beberapa contoh bidang matematika yang telah mendapatkan isyarat
prinsip dalam Al-Quar’an misalnya teori himpunan, teori vektor, teori bilangan,
teori aljabar, teori geometri, dan teori topologi.
3. Teori Perkalian
Artinya : “Dan barangsiapa yang mengerjakan
kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang yang tidak bersalah,
maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata”.
Berdasarkan QS.Annisa : 112 dapat
menyelesaikan perkalian tanda negatif dengan mudah yang selama ini masih banyak
siswa kewalahan menyelesaikan perkalian dengan tanda negatif ini. Misalkan :
v
“dan siapa saja yang melakukan kesalahan atau
dosa” bisa kiat beri simbol negatif (-)
v
“kemudian dituduhkan kepada orang yang tidak
bersalah” kita beri simbol positif (-)
v
“maka
sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata”kita beri
simbol negatif (-)
Perhatikan urutan simbol-simbol itu”negatif positif negatif “ lihatlah pola
yang terbentuk,jika dilengkapi dengan simbol operasi hitung menjadi semakin
lengkap.
Pola tersebut dapat kita simpulkan bahwa
:
ü Suatu
kesalahan (-) jika kita katakan benar (+),maka sesungguhnya kita berbuat
bohong,dosa (-)
ü Suatu
yang benar (+) jika kita katakan salah (-),maka sebenarnya kita juga berbuat
bohong,dosa (-)
ü Suatu
kesalahan (-) jika katakan salah (-),maka kita melakukan suatu yang benar (+)
Referensi
Abdussakir. 2009. Pentingnya Matematika dalam
Pemikiran Islam. Artikel disampaikan pada Seminar Internasional “The
Role of Sciences and Technology in Islamic Civilization” di UIN Malang
tahun 2009. http://abdussakir.wordpress.com/artikel/ .
Spiegel, Murray, R. 1999. Analisis Vektor.
Diterjemahkan oleh Hans J. Wospakrik. Jakarta : Erlangga.
good ^^
BalasHapusMbak, boleh mintak soft copynya gak?? Klo boleh kirim ke email saya yaa, aisyahpma@gmail.com terimakasih,
BalasHapusAssalamualaikum alhamdulillah bisa ditambahkan lagi ,barisan dan deret geometri surat skandal ayat 56 dan 55
BalasHapusWah ini mikir sendiri mbak, nice banget
BalasHapusMantap, ,izin save yah mbak, makasih
BalasHapusSubhanallah
BalasHapus